Rabu, 31 Oktober 2012

Makan Berlebihan? Silakan, Jika Berani Penyakitan


magazine.uc.edu

Manusia hidup di dunia membutuhkan makanan dan minuman.  Karena dengan makan dan minum, mereka dapat melangsungkan kehidupannya dan berkembang biak.  Semua kebutuhan manusia, baik berupa makanan dan minuman,  telah disiapkan oleh Allah SWT, bahkan sebelum mereka diciptakan. 
 
Oleh karena itu, makan dan minum adalah nikmat yang dianugerahkan Allah SWT yang patut kita syukuri. Dalam hal makan dan minum, nabi kita Muhammad SAW telah memberikan banyak tuntunan. Salah satu di antaranya adalah larangan agar kita tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan, karena bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan. 
 
Beliau bersabda :
“Tidak ada satu bejana yang lebih berbahaya dipenuhi oleh anak Adam daripada memenuhi perut. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan yang dapat mene

gakkan tulang punggungnya. Jika ia tidak mampu berbuat seperti itu, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiganya lagi untuk nafasnya“(HR Ibnu Majah)
 
Para ahli medis menemukan fakta bahwa makan berlebihan dapat menimbulkan beberapa macam penyakit :
  • Obesitas. Obesitas adalah penyakit sangat berbahaya yang biasa diidap oleh orang kaya dan pemalas. Penyakit ini muncul akibat kebanyakan makan, khususnya makanan yang mengandung gula dan minyak. Khususnya lagi bagi orang-orang yang memiliki predisposisi genetik.  Obesitas pada hakikatnya adalah penyakit buruk yang membatasi ruang gerak dan kemampuan seseorang. Selain itu, ia juga mengakibatkan timbulnya penyakit-penyakit berbahaya, seperti : penyakit kronis pada otot jantung, nyeri akibat serangan jantung, penyakit gula (diabetes), tekanan darah berlebih, dan pengerasan (dinding) pembuluh nadi. Sekarang, penyakit-penyakit ini marak terjadi di masyarakat yang cenderung berfoya-foya.
  • Gigi rapuh. Gigi rapuh juga termasuk penyakit yang banyak tersebar di masyarakat lantaran terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung gula pabrikan.
  • Batu ginjal. Penyakit ini kebanyakan menimpa orang-orang yang banyak mengonsumsi daging, susu dan keju.
  • Pengerasan dinding pembuluh nadi. Pengerasan dinding pembuluh nadi adalah penyakit berbahaya yang menjangkiti pengonsumsi makanan berminyak. Hal ini disebabkan, mereka mengalami penambahan minyak dalam darah.
  • Pirai (gout). Penyakit pada persendian yang datang secara tiba-tiba dan sangat nyeri, khususnya pada persendian kaki dan ibu jari. Penyakit ini banyak menimpa orang-orang yang banyak mengonsumsi daging.
Segala sesuatu yang berlebihan pasti akan berakibat fatal, oleh karena itu nasihat Rasulullah SAW patut kita jadikan renungan dan tuntunan.

nycityeats.com  
 
Dari pandangan ilmu gizi bahaya makanan berlebihan di antaranya:
Terjadi gangguan pencernaan
Makan secara berlebihan dalam Islam jelas dilarang. Nabi SAW telah memberi tuntunan bahwa perut sebaiknya terdiri tiga bagian 1/3 bagian makanan, 1/3 air dan yang penting juga 1/3 udara. Jika jumlah makanan dalam lambung terlalu banyak atau melebihi kapasitas enzim pencernaan yang yang diproduksi, maka makanan tidak tercerna dengan sempurna. Makanan yang tidak tercerna sempurna ini kemudian masuk ke usus dan menyebabkan fermentasi, salah cerna, dan menimbulkan gas. Akibat makan berlebihan dapat juga timbul gejala berupa rasa sakit perut dan perut dirasakan penuh dan membengkak, hal ini dibuktikan dengan bersendawa (belching) yang keras bertubi-tubi. Simtom ini terutama ditemukan pada meraka yang bergantian menelan dan mengeluarkan udara. Bila tidak dapat bersendawa, maka perut akan terasa kembung (meteorismus) dan kentut (flatus) yang tidak berbau. Selain perut menjadi tidak enak juga dapat berakibat muntah dan diare.
Tubuh banyak menghasilkan radikal bebas yang dihasilkan oleh tubuh .
Oksigen yang kita hirup akan diubah oleh sel tubuh secara konstan menjadi senyawa yang sangat reaktif, dikenal sebagai senyawa reaktif oksigen yang diterjemahkan dari reactive oxygen species(ROS), satu bentuk radikal bebas. Perisitiwa ini berlangsung saat proses sintesa energi oleh mitokondria atau proses detoksifikasi yang melibatkan enzim sitokrom P-450 di hati.
Produksi ROS secara fisiologis ini merupakan konsekuensi logis dalam kehidupan aerobik. Aktifitas makan merupakan salah satu aktifitas aerobik yakni aktifitas yang memerlukan oksigen makan yang berlebihan konsekunsinya akan memerlukan oksigen yang banyak akibatnya produksi radikal bebas juga banyak. Kelebihan produksi radikal bebas akan menyebabkan terjadinya stress oksidatif yang dapat membawa kerusakan mulai tingkat sel.
Berbagai penyakit yang telah diteliti dan diduga kuat berkaitan dengan aktivitas radikal bebas mencakup lebih dari 50, di antaranya adalah penuaan dini, stroke, asma, diabetes mellitus, berbagai penyakit radang usus, penyumbatan kronis pembuluh darah di jantung, parkinson, hingga AIDS serta Kanker.
Melonjaknya kadar gula darah.
Sering kita mendengar istilah Indeks glikemik (IG) suatu istilah yang berkaitan erat dengan metabolisme karbohidrat. IG pangan merupakan indeks (tingkatan) pangan menurut efeknya dalam meningkatkan kadar gula darah. Pangan yang mempunyai IG tinggi bila dikonsumsi akan meningkatkan kadar gula dalam darah dengan cepat dan tinggi. Sebaliknya, seseorang yang mengonsumsi pangan ber-IG rendah maka peningkatan kadar gula dalam darah berlangsung lambat dan puncak kadar gulanya rendah. Tetapi yang sering kita lupakan selain faktor Indeks Glikemik karena jenis bahan makanannya yang sudah memang tinggi indeks glikemiknya seperti karbohidrat sederhana contoh gula pasir, sirop dll jumlah makanan yang berlebihan juga akan menyebabkan melonjaknya kadar gula darah kita. Ketika kadar gula darah melambung tinggi otomatis tubuh akan segera memproduksi hormon insulin besar-besaran untuk menurunkan kadar gula darah. Kebisaan makan berlebihan yang berdampak pada melonjaknya kadar gula darah tersebut akan mendorong tubuh lebih pandai menyimpan lemak dari pada menggunakannya, dampaknya bobot tubuh akan membengkak. Tubuh akan mempunyai komposisi lemak yang banyak dibanding protein, keadaan tersebut akan menyebabkan tubuh kesulitan memperoleh alat transportasi untuk membawa molekul glukosa ke dalam sel yaitu Glukosa transporter-4 (GLUT-4) akibatnya dapat menyebabkan kencing manis.
Menurunnya kebugaran.
Makan berlebihan secara sunah jelas menyalahi dimana proporsi 1/3 makanan, 1/3 air dan 1/3 udara menjadi tidak terpenuhi. Hal tersebut mengakibatkan saluran pencernaan menjadi kerja keras sehingga tubuh jadi lemas dan malas. Selain itu kenikan gula darah yang melonjak yang mengakibatkan produksi insulin melimpah ruah memicu asam amino masuk kedalam otak kita dan akibatnya kita menjadi mengantuk, jadi tidak heran jika kita kenyang maka kawannya adalah mengantuk.
Meningkatnya RQ (Respiratory Quotient) berakibat nafas jadi sesak.
RQ Merupakan rasio antara karbondioksida yang dikeluarkan selama respirasi dengan mole Oksigen yang digunakan; ditentukan dengan cara menempatkan suatu organisme dalam ruangan respirasi tertutup. Nilai RQ bersifat karakteristik dengan jenis senyawa yang dioksidasi; oksidasi metabolic lemak menghasilkan nilai RQ=0,7; protein RQ=0.8 dan karbohidrat RQ=1,0.
Ketika makan berlebihan lebih-lebih sumber makanannya adalah karbhidrat maka dampak yang akan diperoleh adalah banyaknya produksi karbondioksida yang berlimpah akibatnya kita akan terasa sesak bernafas terlebih pada orang yang telah mempunyai penyakit paru.
Kejenuhan Siklus Kreb.
Siklus Kreb adalah merupakan rangkaian oksidasi lengkap bahan makanan: sebagai sumber ostetik koenzim A, fungsi emfibolik siklus Kreb serta pembentukan energi. Jika kita makan berlebihan maka siklus kreb akan dapat menjadi jenuh sehingga metabolisme akan menjadi tidak normal. Kedaan tersebut berdampak pada keadaan tubuh akan lebih rajin menyimpan energinya dalam bentuk lemak akibatnya orang cenderung kegemukan dan obesitas yang tentunya berisiko terkena berbagi penyakit degeneratif, atau penyakit yang biasanya bersifat kronis membutuhkan waktu dan biaya banyak untuk penanganannya yang bisa bikin menderita baik yang sakit maupun keluarga yang membiayainya. 


 
Berdasarkan temuan awal para peneliti dari Mayo Clinic, ternyata makan yang berlebihan mungkin juga dapat menyebabkan hilangnya ingatan, terutama pada mereka yang berusia lanjut (lansia).
 
Menurut para peneliti ini, asupan kalori yang berlebihan, terutama lansia dapat menyebabkan masalah pada ingatan yang disebut Mild Cognitive Impairment (MCI). Orang yang mengidap MCI tidak benar-benar lupa ingatan.

Sebagian besar fungsi tubuhnya berjalan baik. Hanya saja, apabila dilakukan beberapa ujian kemampuan mengingat dan dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki latar pendidikan, usia, dan jenis kelamin yang sama, mereka yang mengidap MCI memperoleh hasil buruk.

Oleh karenanya, terkadang MCI juga disebut sebagai sebuah tahapan antara penderita penurunan daya ingat secara normal (disebabkan usia) dengan penderita awal Alzheimer (matinya sel otak).
 
Penelitian ini sendiri dilakukan pada tahun 2006. Para peneliti mengambil sampel sebanyak 1.233 orang yang berusia 70 hingga 89 tahun (tanpa satu orang pun mengidap demensia atau lupa ingatan). Selain diuji kemampuan mengingat, bahasa, dan merasakan arah, para responden ini juga diminta mengisi kuesioner untuk menjelaskan program diet mereka beberapa tahun sebelumnya.
 
Kemudian para responden ini dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan besar asupan kalori harian mereka, yaitu 600 - 1.526 kalori/hari, 1.526 - 2.143 kalori/hari, dan 2.143 - 6.000 kalori/hari. Sedangkan dari hasil pengujian kemampuan mengingat, responden dibagi dua, responden yang mengidap MCI dan responden yang normal. Selanjutnya asupan kalori antara responden yang mengidap MCI dan responden yang normal dibandingkan.
 
Hasilnya menunjukan bahwa kelompok yang mengidap MCI banyak berasal dari kelompok dengan asupan kalori tinggi. Jumlahnya bahkan mencapai dua kali lipat dibanding pengidap MCI yang asupan kalorinya kecil. Dengan kata lain, semakin tinggi asupan kalori, maka semakin tinggi pula “kesempatan” mengidap MCI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar